SEBAGIAN SRIKANDI YONGJIN, KELIHATAN MANJA TAPI TETAP STRONG
Kini Sudah Banyak Srikandi Menjadi Aktivbis Serikat Pekerja
Keberadaan pekerja perempuan di perusahaan atau pabrik-pabrik garment menempati populasi mayoritas dibandingkan dengan keberadaan keberadaan pekerja atau buruh laki-laki. Tapi awalnya populasi mayoritas pekerja atau buruh perempuan di pabrik-pabrik garment tersebut berbanding terbalik dengan peran atau keberadaan pekerja atau buruh perempuan yang aktif atau yang terlibat dalam kepengurusan atau kegiatan serikat pekerja atau serikat buruh di perusahaan.
Awalnya para pekerja atau buruh perempuan tersebut 'enggan atau ogah' ketika diajak dalam kepengurusan atau kegiatan serikat pekerja atau serikat buruh. Tapi itu dulu, sekarang kondisinya berbeda di PT. Yongjin Javasuka Garment Cicurug Sukabumi.
Seiring dengan perkembangan waktu dan dinamika kepengurusan serikat pekerja di PUK SP TSK SPSI PT. Yongjin Javasuka, kondisi keengganan para pekerja perempuan terlibat dalam kegiatan serikat pekerja mulai berubah.
Kini mereka, para pekerja atau buruh perempuan mulai banyak yang tertarik bahkan mempunyai peran penting dalam kepengurusan serikat pekerja di PT. Yongjin Javasuka Garment.
Salah seorang pengurus SP TSK SPSI PT. Yongjin Javasuka Garment, Andi Kusuma menuturkan beberapa alasan sudah banyaknya pekerja atau buruh perempuan yang bergabung dan terlibat dalam kepengurusan serikat pekerja.
"Awalnya memang sulit untuk mengajak mereka bergabung menjadi pengurus, tapi secara perlahan seiring dengan pendidikan dan pelatihan yang rutin dilakukan oleh PUK SP TSK SPSI PT. Yongjin, para pekerja perempuan itu banyak yang tertarik bahkan ada yang menawarkan diri menjadi pengurus. Intinya mereka harus mendapatkan pemahaman yang cukup dan terus diberdayakan", ungkap Andi Kusuma, sebagai Wakil Ketua PUK SP TSK SPSI PT. Yongjin Javasuka Garment beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan yang sama, Ismarlina yang merupakan pekerja perempuan yang kini menempati salah satu posisi sekretaris dalam kepengurusan serikat pekerja, mengungkapkan awalnya tidak mau ketika diajak kegiatan serikat pekerja, tapi setelah beberapa kali mengikuti pendidikan yang diselenggarakan serikat pekerja dia merasa tertarik dan merasa banyak manfaatnya terlibat dan bergabung dalam kegiatan serikat pekerja.
"Awalnya takut, tapi setelah beberapa kali ikut kegiatan serikat pekerja ternyata menambah banyak teman dan menambah pengetahuan, dan menjadi tahu hak-hak sebagai pekerja. Akhirnya sampai sekarang saya aktif sebagai pengurus serikat pekerja", kata Ismarlina dengan penuh semangat.