BEDAH BUKU PKB DI KAKI GUNUNG GEDE
Membangun Tradisi Baru : Sederhana dan Menyatu dengan Alam
Ada yang tidak biasa atau berbeda dengan kegiatan atau pelatihan yang dilakukan PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar saat ini. Sebelumnya, kegiatan-kegiatan PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar biasanya dilakukan di tempat-tempat yang lumayan mewah seperti di hotel-hotel, tapi kali ini dilakukan di luar ruang yang cukup bersahaja atau sederhana, tepatnya di Arena Perkemahan Pondok Halimun – Taman Nasional Gede Pangrango.
Kegiatan yang diadakan Pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2017 di Arena Perkemahan Pondok Halimun – Taman Nasional Gede Pangrango tersebut merupakan kegiatan Bedah Buku Perjanjian Kerja Bersama/PKB yang sudah disepakati antara PUK SP TSK SPSI dan pihak pengusaha PT. GSI Cikembar.
Kegiatan tersebut dihadairi oleh +/- 100 orang yang merupakan jajaran pengurus antar waktu PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar masa bakti 2015 -2019, yang efektif dikukuhkan pada tanggal 15 Mei 2017.
Dalam sambutannya Ferry Supriyadi selaku Ketua PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar mengajak semua pengurus untuk solid dan sungguh-sungguh memperjuangkan hak-hak buruh di PT. GSI Cikembar. “Kita harus bisa membuktikan kepada semua anggota, bahwa kepengurusan yang baru ini bisa bekerja dan bisa menjalankan amanah anggota”, ungkap Ferry dengan penuh semangat.
Ferry juga mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran pengurus baru yang telah bekerja sama dan mendukung perjuangan dalam perundingan PKB yang baru. “Ditengah keterbatasan waktu, finansial dan Sumber Daya Manusia yang relative masih pada baru semua, tapi kita bisa berhasil memperjuangkan berbagai peningkatan kesejahteraan karyawan melalui perubahan yang berhasil kita lakukan dalam perundingan PKB”, tambah Ferry dengan nada serius.
Kegiatan Bedah Buku PKB tersebut selain dihadiri oleh segenap jajaran pengurus PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar juga dihadiri oleh Ketua PC SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi.
Ketua PC SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi Moch Popon SH dalam kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa salah satu yang membedakan antara perusahaan yang ada serikat pekerjanya dengan perusahaan yang tidak ada serikat pekerjanya adalah PKB atau Perjanjian Kerja Bersama. Perjanjian kerja bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja/serikat buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Selanjutnya Moch. Popom juga menjelaskan bahwa tujuan dibuatnya Perjanjian Kerja Bersama diantaranya adalah untuk mengusahakan perbaikan syarat-syarat kerja, meningkatkan kegairahan dan ketenangan bekerja, meningkatkan atau memperbaiki kesejahteraan pekerja, mengatur pola hubungan antara pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja dan lainnya.
“Tolong pahami isi PKB yang sudah disepakati ini secara detail, setelah dipahami nantinya sosialisasikan kepada seluruh anggota di lapangan dan sampaikan kepada mereka bahwa perbaikan dalam isi PKB yang berlaku saat ini bukan semata-mata atas pemberian dan belas kasihan pengusaha tapi hasil dari perjuangan serikat pekerja”, lanjut Moch Popon dengan penuh semangat.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi, Drs. H. Ade Mulyadi yang ikut hadir dalam pembukaan acara tersebut memberikan apresiasi yang positif terhadap kegiatan Bedah Buku PKB yang diselenggarakan oleh PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar tersebut. Bahkan pada kesempatan tersebut, Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi juga salut dan memuji dengan tema kegiatan yang dibuat oleh panitia pelaksana Bedah Buku PKB yang mengambil tema ‘Berjuang Tanpa Ilmu Pengetahuan Hanya Akan Menimbulkan Kesesatan”.
“Saya sangat setuju sekali dengan tema kegiatan ini, dan memang seharusnya setiap perjuangan itu harus berbekal pengetahuan”, jelas Drs. H. Ade Mulyadi yang sangat senang sekali mengikuti kegiatan tersebut.
Ditengah Keterbatasan, Berhasil Perjuangkan PKB
Setelah selesai acara pembukaan, kegiatan berikutnya adalah melakukan Bedah Buku PKB dengan membagi peserta dalam beberapa kelompok FGD (Focus Group Discussion). Dimana setiap kelompok membahas pasal-pasal dalam PKB tersebut dan dibuka ruang tanya jawab atau diskusi dengan kelopok lainnya.
Sebelum dimulai pembahasan pasal per pasal, moderator acara yang dipimpin oleh Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Eko Satria Nugraha dan Aden selaku Ketua Bidang Pembelaan menyampaikan beberapa pengantar dan latar belakang perundingan PKB tersebut.
Eko menjelaskan bahwa kepengurusan baru antar waktu PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar baru dikukuhkan pada tanggal 15 Mei 2017 yang lalu. Dan pada saat yang bersamaan kepengurusan baru antar waktu PUK SP TSK SPSI PT. GSi Cikembar dibawah kepemimpinan Ferry Supriyadi sudah dihadapkan pada seabreg pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh kepengurusan lama.
‘Selang seminggu setelah dikukuhkan, kepengurusan baru PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar harus melakukan perundingan PKB/Perjanjian Kerja Bersama yang masa berlakunya sudah mau berakhir’, tegas Eko dengan serius.
Sementara Aden menjelaskan bahwa perundingan PKB hanya dilakukan 2 (dua) hari yakni pada tanggal 23 dan 24 Mei 2017, pihak serikat pekerja yakni PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar melakukan perundingan pembahasan Perjanjian Kerja Bersama/PKB Periode 2017 – 2019.
“Dengan penuh keseriusan dan kerjasama antar sesama pengurus dan tim perunding dari PUK SP TSK SPSI, akhirnya walaupun kepengurusannya relative baru tapi telah berhasil memperjuangkan berbagai perubahan dan perbaikan dalam PKB dan akhirnya disepakati bersama dari perwakilan perusahaan”, tutut Aden yang disambut dengan tepuk tangan peserta.
Selanjutnya disamping membahas PKB pas per pasal, dalam Bedah Buku PKB PT. GSI Cikembar tersebut diketahui berbagai macam keberhasilan yang sudah diraih PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar dalam perundingan PKB dengan pihak manajemen perusahaan.
Dibanding dengan PKB sebelumnya, hasil perundingan PKB yang dilakukan oleh PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar dibawah kepemimpinan baru Ferry Supriyadi ini banyak mengalami kemajuan. Walaupun waktu perundingannya relative singkat, tapi banyak keberhasilan yang diraih oleh tim perunding serikat pekerja dan akhirnya disepakati oleh pengusaha.
Keberhasilan dari perundingan PKB itu diantaranya adalah adanya kenaikan besaran atau nominal insentif kehadiran, dengan rincian sebagai berikut :
INSENTIF KEHADIRAN
|
PKB LAMA |
PKB BARU |
|
|
Gol K |
Rp. 25.000 |
Rp. 40.000 |
|
Gol X |
Rp. 35.000 |
Rp. 50.000 |
|
Gol W |
Rp. 40.000 |
Rp. 55.000 |
|
Gol C |
Rp. 50.000 |
Rp. 65.000 |
|
Gol T |
Rp. 60.000 |
Rp. 75.000 |
|
Gol F |
Rp. 70.000 |
Rp. 85.000 |
|
Gol S |
Rp. 80.000 |
Rp. 95.000 |
Disamping ada kenaikan yang signifikan dalam insentif kehadiran yang akan diterima oleh semua karyawan, PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar dibawah kepemimpinan Ferry Supriyadi ini juga berhasil menyakinkan manajemen untuk menambah besaran atau nominal Tunjangan Hari Raya/THR dengan ketentuan sebagai berikut :
TUNJANGAN HARI RAYA
|
PKB LAMA |
PKB BARU |
|
|
1-2 tahun |
110% x upah |
110% x upah |
|
2-3 tahun |
115% x upah |
115% x upah |
|
3-4 tahun |
120% x upah |
120% x upah |
|
4-5 tahun |
125% x upah |
125% x upah |
|
5-6 tahun |
130% x upah |
132% x upah |
|
6-7 tahun |
135% x upah |
137% x upah |
|
7 tahun keatas*) |
145% x upah |
147% x upah |
|
8-9 tahun**) |
153% x upah |
|
|
9 tahun keatas**) |
155% x upah |
|
*) dalam PKB yang baru diganti dengan masa kerja 7 – 8 tahun **) dalam PKB sebelumnya tidak diatur
Bukan hanya berhasil meningkatkan atau menambah nominal Tunjang Hari Raya/THR, PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar dibawah kepemimpinan Ferry Supriyadi juga berhasil menambah atau meningkatkan besaran tunjangan berkala setiap karyawan sesuai dengan masa kerjanya yaitu :
TUNJANGAN BERKALA
|
PKB LAMA |
PKB BARU |
|
|
1-2 tahun |
Rp. 5.000 |
Rp. 15.000 |
|
2-3 tahun |
Rp. 10.000 |
Rp. 20.000 |
|
3-4 tahun |
Rp. 15.000 |
Rp. 25.000 |
|
4-5 tahun |
Rp. 20.000 |
Rp. 30.000 |
|
5-6 tahun |
Rp. 25.000 |
Rp. 35.000 |
|
6-7 tahun |
Rp. 30.000 |
Rp. 50.000 |
|
7 tahun keatas |
Rp. 35.000 |
Rp. 65.000 |
Disamping berhasil menyepakati peningkatan pendapatan pekerja/buruh melalui penambahan nominal insentif kehadiran, Tunjangan Hari Raya/THR dan tunjangan berkala, tim PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar juga berhasil memperjuangkan penambahan besaran tunjangan perjalanan dinas dengan skema sebagai berikut :
TUNJANGAN PERJALANAN DINAS
|
PKB LAMA |
PKB BARU |
|
|
PAGI |
Rp. 8.000 |
Rp. 20.000 |
|
SIANG |
Rp. 16.000 |
Rp. 40.000 |
|
MALAM |
Rp. 16.000 |
Rp. 40.000 |
Selain beberapa keberhasilan diatas, dalam PKB yang baru juga ada perubahan positif berupa kenaikan SUT. Kenaikan SUT ini kalau dilihat setiap harinya memang kelihatan kecil dan tidak terlalu signifikan yaitu hanya naik Rp. 1.000,-/hari, , tapi kalau dihitung bulanan dengan asumsi pekerja/buruh masuk setiap hari, maka SUT yang bisa diterima karywan/buruh bisa sampai Rp. 156.000/bulan.
SUT :
|
PKB LAMA |
PKB BARU |
|
Rp. 5.000/hari (sesuai absensi)
|
Rp. 6.000/hari (sesuai absensi) |
Renungan : Fokus Upah Sektor dan Jangan Ada Yang Jadi Penghianat
Setelah selesai melakukan diskusi dan pembahasan PKB dari pasal ke pasal, dan dari masing-masing kelompok melakukan presentasi secara bergantian, pada tengah malam dilanjutkan dengan acara api unggun dan renungan yang diikuti oleh semua peserta yang mengikuti kegiatan Bedah Buku PKB tersebut.
Dalam acara api unggun dan renungan tersebut, Ferry Supriyadi selaku Ketua PUK SP TSK SPSI PT. GSI Cikembar mengajak segenap pengurus untuk kembali merenungkan tugas dan tanggung jawab semua peserta selaku pengurus serikat pekerja dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan pekerja yang menjadi anggota SP TSK SPSI.
“Kita bersyukur atas keberhasilan yang sudah kita capai dalam perundingan PKB tapi kita tidak boleh berpuas diri, karena tahun ini kita harus bisa memperjuangkan dan membuktikan upah sekjtor sepatu yang sudah bertahun-tahun diperjuangkan tapi sampai saat ini belum berhasil. Tahun ini kita harus buktikan bahwa kita bisa memperjuangkan upah sektor sepatu, dan saya ingatkan kepada segenap jajaran pengurus harus tetap solid, dan jangan pernah ada yang berkhianat dalam perjuangan ini”, pungkas Ferry yang mengakhiri acara renungan tersebut.
